Kamis, 03 Januari 2013

Dermaga

Malam sunyi tampak rembulan memunculkan keagungannya memancarkan sinar menerangi malam ditemani semilir angin berhembus menyapaku. Ku duduk terdiam terpaku, tertunduk melemahkan relung-relung dimataku saat tatapan itu menoreh tajam ke arahku. Sungguh itu membuatku tak berdaya dan bibir ini pun hanya bisa membisu seribu bahasa. Mata sayu namun tajam membuatku tak beranjak seiring dengan lantunan nada-nada membahana di tempat itu. Sungguh tak ingin lepas dari bayangan itu, tak ingin usai segera malam itu. Senyum itu membuatku meluluh hati semula berontak.  Esok hari bayangan itu akan pergi namun ku tak ingin lepas dari bayangan itu tapi apa daya esok hari akan tetap datang. Keesokan pagi sebelum mentari muncul kupersiapkan diri ini untuk baik. Di dermaga kapal tempat dimana perlabuhan akhir kita berjumpa, saat itu diri ini bersama sejuta harapan hancur menyaksikan perpisahan terjadi hingga tak kuasa membendung   tangisku. Jujur inginku tetap bersama mewujudkan mimpi-mimpi yang tak pernah kurasakan sebelumnya,

Template by:
Free Blog Templates