I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa
diharapkan
- Menetapkan besarnya titik leleh suatu zat
padat dengan alat penentu titik leleh
- Menetapkan besarnya titik nyala suatu zat
cair dengan alat penentu titik nyala
II. ALAT
DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN:
1. Alat
yang digunakan :
Untuk Penentu Titik Leleh
a. Pipa
Kapiler
b. Pipa
Gelas
c. Kaca
Arloji
d. Spatula
e. Alat
penentu titik leleh
(Digital Melting Point Apparatus)
Untuk
Penentu Titik Nyala
a. Gelas Kimia (Beker Gelas) 250 ml
b. Pipet ukur 10,25 ml
c. Bola karet
d. Termometer 300°C
e. Alat penentu titik leleh
(Flash Point Testers)
2. Bahan
Kimia yang digunakan
Untuk Penentuan Titik Leleh
a. Asam
Oksalat
b. Asam
Benzoat
Untuk
Penentuan Titik Nyala
a. Asam
Asetat Glasial
III. GAMBAR
ALAT (dilampirkan)
IV. DASAR
TEORI
a. Titik
nyala
Titik nyala adalah Temperatur terendah di mana campuran senyawa
dengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka (Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup.
1. Bahan bakar cair yang mudah
menyala (yang punya titik nyala dibawah 37.8 derajatCelcius dan tekanan uap tidak lebih dari 2.84 kg/cm2),
terbagi:
a. kelas IA, punya titik
nyala dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik
didih
dibawah37.8 derajat Celcius
b. kelas IB, punya titik nyala
dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik
didih sama
ataudiatas 37.8 derajat Celcius
c. kelas IC,punya titik nyala sama
atau diatas 22.8 derajat Celcius dan titik
didihdibawah
60 derajat Celcius
2. Bahan bakar cair mudah
terbakar (yang punya titik nyala sama atau diatas 37.8
derajatCelcius, terbagi:
a. kelas IIA, punya titik
nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius
dan titik
didihdibawah
60 derajat Celcius
b. kelas IIB, punya titik nyala
sama atau diatas 37.8 derajat Celcius
dan titik
didihdibawah
93 derajat Celcius
c. kelas IIC, punya titik
nyala sama atau diatas 93 derajat Celcius.
Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudara meningkat.
Jika titik nyala lebih rendah dari temperatur cairannya maka uap diatas permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih rendah dari titik nyala adlah lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya labih dari titik nyala.
b.T
itik leleh
Titik leleh perlu diketahui karena bagi bahan – bahan yang padat pada temperatur biasa, diperkirakan karakteristiknya sama dengan karakteristik cairan yang dapat terbakar, kalau benda padat ini meleleh.
Titik leleh itu sendiri berarti temperatur di mana padatan menjadi cairan pada tekanan normal.
V. CARA
KERJA
Untuk
Penentuan Titik Leleh :
1. Menggerus bahan atau sampel yang telah diketahui titik didihnya
sebelumnya, kemudian diletakkan dikaca arloji.
2. Memasukkan sampel kedalam pipa kapiler, kemudian memadatkannya
dengan cara menjatuh-jatuhkan pipa kapiler
tersebut didalam pipa atau semacamnya yang lebih besar secara berulang-ulang
3. Meletakkan pipa kapiler pada bagian pemanasan pada alat penentu titik
leleh.
4. Menyalakan pemanas alat penentu titik leleh.
5. Mengatur pemanasan dengan mengatur tombol coarse temperature
control
serta fine temperatur control, sehingga kecepatan pemanasan menunjukkan
kenaikan suhu 1-2°C per
menit atau sesuai dengan dengan kartu penunjuk
yang ada pada bagian alas
tersebut
6. Mengamati sampel yang diselidiki, menekan tombol display( display
hold control) pada saat sampel meleleh.
7. Membaca suhu atau titik leleh yang tertera pada alat.
Untuk Penentuan Titik Nyala :
1. Membersihkan alat yang akan dipakai untuk menghilangkan sisa-sisa
minyak atau solvent.
2. Mengisi bejana logam dengan zat yang akan ditentukan titik nyalanya
sampai dengan tanda batas, kemudian
menutup kembali bejana
tersebut
dengan penutupnya, lalu
memasang stirer.
3. Memasang kabel penyambung arus dan menghubungkan selang gas
pembakar.
4. Menyalakan gas pembakar, kemudian mengatur nyala apinya.
5. Menyalakan pemanas listriknya.
6. Mengatur pemanasan (pemanas listrik) sedemikian rupa sehingga
kenaikan suhu pemanasan kira-kira 5°C / menit. Jika termometer sudah
menunjukkan suhu
15°C sebelum titik nyala yang diperkirakan, maka melakukan
test nyala
dengan cara sebagai berikut:
Memutar tombol pembakar sehingga api gas masuk kedalam bagian
atas
bejana logam yang berisi zat yang sedang dites, dan
melakukan setiap selang kenaikan suhu 1°C selama kira-kira 1 detik, sampai uap zat
yang sedang dites terbakar. Maka pada saat pertama kali uap zat
terbakar, suhu
ditermometer menunjukkan titik nyala dari zat tersebut.
Test nyala ini harus jelas dan diatur untuk jarak 4 mm, dan pada saat
dilakukan tes nyalamaka
kecepatan pemanasan dikurangi menjadi 3-4°C/
menit
7. Mematikan kembali alat penentu
titik nyala dan menyimpan kembali zat yang
sudah dites serta membersihkan logam
bejana.
VI. DATA PENGAMATAN
Titik Leleh
No
|
Nama Zat
|
Warna Zat
|
Titik leleh
(secara praktek)
|
Titik Leleh Secara Teori)
|
1
|
Asam Oksalat
|
Putih
|
102°C
|
106°C
|
2
|
Asam Benzoat
|
Putih
|
124°C
|
123°C
|
Titik Nyala
Nama Zat
|
Warna Api
|
Titik Nyala
(secara praktek)
|
Titik Nyala Secara Teori)
|
Asam Asetat Glasial
|
Merah
|
51°C
|
40°C
|
VII. PERHITUNGAN
Titik Leleh
- Asam Oksalat
% Kesalahan =
=
= 3, 77 %
- Asam Benzoat
% Kesalahan
=
=
= 0, 81 %
Titik
Nyala
Asam
Asetat Glasial
% Kesalahan =
=
= 27,5 %
VIII. PERTANYAAN
1. Tuliskan
definisi titik leleh dan titik nyaa suatu zat
2. Jelaskan
mengapa kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat.
Jawaban:
1. Titik leleh :
Temperatur minimal yang dimiliki oleh suatu bahan
untuk
berubah dari
fase padat menjadi cair.
Titik Nyala : Temperatur maksimal yang dimiliki suatu bahan
untuk
menghasilkan
uap atau gelembung yang dapat menyebabkan
timbulnya percikan atau nyala api.
2. Kita
perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat agar kita dapat
mengetahui sifat zat itu, sehingga mempermudah kita dalam melakukan penelitian
terhadap suatu zat. Dalam melakukan penelitian kita dapat mengetahui batas
pemanasan yang harus kita berikan agar nantinya zat tersebut tidak meleleh
ataupun menyala yang dapat menimbulkan kecelakaan.
IX. ANALISA
DATA
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa:
Pada saat memasukkan zat padat ke pipa kapiler diusahakan untuk tidak ada udara
yang masuk dengan cara memadatkanzat dengan menjatuhkan pipa kapiler yang
berisi zat padat etrsebut di dalam pipa gelas berulang-ulang.
Pada penentuan titik leleh ini menggunakan zat asam oksalat dan asam benzoat, pada saat percobaan kecepatan pemanasan diatur sehingga kenaikkan suhu 1-20C permenit atau sesuai kartu petunjuk yang ada, hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang teliti. Dan penentuan titik leleh ditandai dengan melelehnya zat tersebut.
Sedangkan pada saat penentuan titik nyala, menggunakan zat asam asetat glasial. Pada percobaan yang dilakukan, bejana logam bagian atas harus dijaga agar tetap kering dengan cara mengelap dengan tissue kering, agar api tidak ikut menyambar ke bagian atas bejana tersebut. Dan suhunnya diukur dengan menggunakan termometer. Penentuan titik nyala ditandai dengan percikan api.
Dari data tersebut juga dapat diketahui terjadi perbedaan antara titik leleh
dan titik nyala secara teoritis dan praktek. Dikarenakan pada saat pengerjaan
yang kurang teliti dan dimungkinkan juga kondisi alat yang kurang baik dan
sampel zat yang mengalami perubahan pada saat kondisi udara terbuka karena
terlalu lama dibiarkan.
X. KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya
titik leleh Asam Oksalat adalah 102°C sedangkan untuk Asam Benzoat adalah 124°C
2. Besarnya
titik nyala untuk Asam Asetat Glasial adalah 51°C
3. %
kesalahan titik leleh asam oksalat yaitu 3,77% dan asam benzoat adalah 0.81 %
%
kesalahan titik nyala asam asetat glasial yaitu 27,5 %
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2012.” Buku Penuntun Praktikum
Kimia Fisika”. Politeknik Negeri Sriwijaya :
Palembang
GAMBAR ALAT
Digital
Melting Point Apparatus
Pipa
Gelas
Flash
Point
Tester
Kaca Arloji
Spatula
Pipa Kapiler
0 komentar:
Posting Komentar