Sabtu, 03 November 2012

PENGHANCURAN DAN PENGAYAKAN


PENGHANCURAN DAN PENGAYAKAN

I.                   TUJUAN
Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang diinginkan dari suatu material hasil proses penghancuran (grinding).
II.                ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
©      Hammer mill
©      Ball Mill
©      Satu  set ayakan ukuran 2,0 ; 1,4; 1,0; 0,63;0,35;0,2;0,112;0,05 mm
©      Gelas Kimia          1 buah
©      Kertas Timbang     3 buah
©      Neraca Analitik     1 buah
Bahan yang digunakan :
©      Batubara               250 gr
III.             DASAR TEORI
Size reduction (pengecilan ukuran) berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction adalah mempercepat pelarutan, mempercepat raksi kimia, untuk memperkecil bahan-bahan berserat akan mudah penanganannya, mempertinggi kemampuan penyerapan, menambah kekuatan warna, agar transportasi menjadi lebih mudah dan mempermudah proses lanjut.
            Pengayakan (sieving) merupakan salah satu metode pemisahan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk memperluas permukaan bahan sehingga kontak antara bahan dan pelarut bisa berlangsung optimum. Pengayakan biasanya dilakukan terhadap material yang telah mengalami proses penghancuran (grinding). Partikel yang lolos melalui ukuran saringan tertentu disebut sebagai undersize dan partikel yang tertahan diatas saringan disebut oversize. Bahan yang lolos melewati sederet ayakan dengan bermacam-macam ukuran akan terpisahkan menjadi beberapa fraksi berukuran (size fraction) yaitu fraksi-fraksi yang ukuran maksimum dan minimumnya diketahui.
           
Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan adalah :
-          Bentuk lubang ayakan
-          Celah dan interval ayakan
-          Ukuran partikel
-          Kapasitas ayakan dan keefektifan
-          Variabel dalam operasi pengayakan :
1.      Metode pengumpanan
2.      Permukaan ayakan
3.      Sudut kemiringan
4.      Kecepatan putaran
5.      Frekuensi getaran

Beberapa ayakan yang sering digunakan antara lain :
1.      Grizzly, merupakan jenis ayakan dimana material yang diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu.
2.      Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi 1000-7000 hertz. Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi pemisahan yang baik yang digunakan untuk interval ukuran perikel yang luas.
3.      Oscilating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100-400 hertz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linear dan lebih tajam.
4.      Reciprocating screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan menggoyangkan pukulan yang panjang (20-200 hertz).
5.      Shifting screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakkan memutar dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering.
6.      Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring berotasi pada kecepatan rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material relative kasar.

Diameter partikel
            Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran besar (> 5 mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan mikrometer standar. Ukuran partikel yang sangat halus diukur dengan menggunakan ukuran ayakan standar. Ukuran ayakan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan ukuran mesh (jumlah lubang dalam inchi kuadrat) dan dengan ukuran actual dari bukaan ayakan dengan ukuran partikel besar ( dalam mm atau inchi). Ada beberapa standar dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah memperoleh standar tertentu dalam penentuan ukuran partikel yang kita kehendaki. Tabel dibawah ini menunjukkan daftar nomor mesh yang bersesuaian untuk ayakan baku tyler.
Table 1. Ayakan tyler
Ukuran mesh
Inchi
Millimeter
3
4
6
8
10
14
20
28
35
48
65
100
150
200
270
400
0,263
0,185
0,131
0,093
0,065
0,046
0,0328
0,023
0,0164
0,0116
0,0082
0,0058
0,0041
0,0029
0,0021
0,0015
6,680
4,699
3,327
2,362
1,651
1,168
0,833
0,0589
0,417
0,295
0,208
0,147
0,104
0,074
0,053
0,083

            Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan tyler, missal partikel lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dituliskan -150+200 mesh. Berikut ini tabel diameter partikel rata-rata penentuan ayakan tyler.
Tabel 2. Diameter partikel rata-rata berdasarkan ayakan tyler.
Ukuran ayakan (mesh)
Diameter partikel Dp (inchi)
-10+14
-14+20
-20+28
-28+35
-35+48
-48+65
-65+100
-100+150
-150+200
0,0555
0,0394
0,0280
0,0198
0,0140
0,0099
0,0070
0,0050
0,0035

Diameter partikel rata-rata (Dpw) dirumuskan dengan persamaan :
Dpw                = ∑ xi. Dp mean
Dpw                = diameter rata-rata partikel
Xi                    = fraksi massa
Dp mean          = diameter rata-rata antar ayakan

IV.             PROSEDUR PERCOBAAN
1.      Menyiapkan  satu set ayakan dengan ukuran seperti diatas
2.      Menghancurkan material yang akan diayak
3.      Melakukan pengayakan
4.      Menimbang masing-masing fraksi yang lolos ayakan tersebut
V.                DATA PENGAMATAN
No
Ukuran Ayakan
Berat Ayakan kosong
Berat Ayakan + Sampel (gr)



Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 4
Percobaan 5
Percobaan 6
1
2
330,2
331,1
331,1
331
331,1
331,1
331,1
2
1,4
306
308,2
308,4
308,2
308,3
308,4
308,4
3
1
298,4
311,7
311,6
311,5
311,6
311,7
311,6
4
0,63
252,2
295
298,4
296,5
296,2
296,2
296,2
5
0,35
229,8
276
284,3
284,1
284
284,1
284,3
6
0,2
213,7
272,2
271
272,5
272,4
272,3
272,5
7
0,112
200,6
238,2
245,2
241
240,6
240,6
240,9
8
0,05
193,5
233
218,6
224,7
224,9
224,2
224
9
Nampan
195
204
199,7
199,5
199,8
199,6
199,2
Total
2219,4
2469,4
2468,3
2469
2468,9
2468,2
2468,2

Berat Sampel
No
Berat Sampel (gr)

Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 4
Percobaan 5
Percobaan 6
1
0,9
0,9
0,8
0,9
0,9
0,9
2
2,2
2,4
2,2
2,3
2,4
2,4
3
13,3
13,2
13,1
13,2
13,3
13,2
4
42,8
46,2
44,3
44
44
44
5
46,2
54,5
54,3
54,2
54,3
54,5
6
58,5
58,2
58,8
58,7
58,6
58,8
7
37,6
44,6
40,4
40
40
40,3
8
39,5
25,1
31,2
31,4
30,7
30,5
9
9
4,7
4,5
4,8
4,6
4,2
Total
250
249,8
249,6
249,5
248,8
248,8

VI.             PERHITUNGAN

Percobaan 1
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
0,9
0,0036
1
0,0036
0,0036
2
1,4
2,2
0,0088
1,7
0,0124
0,01496
3
1
13,3
0,0532
1,2
0,062
0,06384
4
0,63
42,8
0,1712
0,815
0,2244
0,139528
5
0,35
46,2
0,1848
0,49
0,356
0,090552
6
0,2
58,5
0,234
0,275
0,4188
0,06435
7
0,112
37,6
0,1504
0,156
0,3844
0,0234624
8
0,05
39,5
0,158
0,081
0,3084
0,012798
9
Nampan
9
0,036
0
0,194
0
Total
250
1
5,717
1,964
0,4130904

Percobaan 2
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
0,9
0,003602882
1
0,003602882
0,003602882
2
1,4
2,4
0,009607686
1,7
0,013210568
0,016333066
3
1
13,2
0,052842274
1,2
0,06244996
0,063410729
4
0,63
46,2
0,184947958
0,815
0,237790232
0,150732586
5
0,35
54,5
0,21817454
0,49
0,403122498
0,106905524
6
0,2
58,2
0,232986389
0,275
0,451160929
0,064071257
7
0,112
44,6
0,178542834
0,156
0,411529223
0,027852682
8
0,05
25,1
0,100480384
0,081
0,279023219
0,008138911
9
Nampan
4,7
0,018815052
0
0,119295436
0
Total
249,8
1
5,717
1,981184948
0,441047638

Percobaan 3
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
0,8
0,003205128
1
0,003205128
0,003205128
2
1,4
2,2
0,008814103
1,7
0,012019231
0,014983974
3
1
13,1
0,052483974
1,2
0,061298077
0,062980769
4
0,63
44,3
0,177483974
0,815
0,229967949
0,144649439
5
0,35
54,3
0,217548077
0,49
0,395032051
0,106598558
6
0,2
58,8
0,235576923
0,275
0,453125
0,064783654
7
0,112
40,4
0,161858974
0,156
0,397435897
0,02525
8
0,05
31,2
0,125
0,081
0,286858974
0,010125
9
Nampan
4,5
0,018028846
0
0,143028846
0
Total
249,6
1
5,717
1,981971154
0,432576522

Percobaan 4
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
0,9
0,003607214
1
0,003607214
0,003607214
2
1,4
2,3
0,009218437
1,7
0,012825651
0,015671343
3
1
13,2
0,052905812
1,2
0,062124248
0,063486974
4
0,63
44
0,176352705
0,815
0,229258517
0,143727455
5
0,35
54,2
0,217234469
0,49
0,393587174
0,10644489
6
0,2
58,7
0,235270541
0,275
0,45250501
0,064699399
7
0,112
40
0,160320641
0,156
0,395591182
0,02501002
8
0,05
31,4
0,125851703
0,081
0,286172345
0,010193988
9
Nampan
4,8
0,019238477
0
0,14509018
0
Total
249,5
1
5,717
1,980761523
0,432841283

Percobaan 5
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
0,9
0,003617363
1
0,003617363
0,003617363
2
1,4
2,4
0,009646302
1,7
0,013263666
0,016398714
3
1
13,3
0,053456592
1,2
0,063102894
0,06414791
4
0,63
44
0,176848875
0,815
0,230305466
0,144131833
5
0,35
54,3
0,218247588
0,49
0,395096463
0,106941318
6
0,2
58,6
0,235530547
0,275
0,453778135
0,0647709
7
0,112
40
0,160771704
0,156
0,396302251
0,025080386
8
0,05
30,7
0,123392283
0,081
0,284163987
0,009994775
9
Nampan
4,6
0,018488746
0
0,141881029
0
Total
248,8
1
5,717
1,981511254
0,435083199

Percobaan 6
No
Ukuran Ayakan
Massa X (gr)
Fraksi X
Dpi Mean
Fraksi Massa Kumulatif
Xi.Dpi Mean

(Dpi)





1
2
331,1
0,134146341
1
0,134146341
0,134146341
2
1,4
308,4
0,124949356
1,7
0,259095697
0,212413905
3
1
311,6
0,126245847
1,2
0,251195203
0,151495017
4
0,63
296,2
0,120006482
0,815
0,24625233
0,097805283
5
0,35
284,3
0,115185155
0,49
0,235191638
0,056440726
6
0,2
272,5
0,110404343
0,275
0,225589498
0,030361194
7
0,112
240,9
0,097601491
0,156
0,208005834
0,015225833
8
0,05
224
0,090754396
0,081
0,188355887
0,007351106
9
Nampan
199,2
0,080706588
0
0,171460984
0
Total
2468,2
1
5,717
1,919293412
0,705239405

VII.          ANALISA PENGAMATAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Sedangkan pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.

Pada percobaan kali ini bahan yang digunakanya yaitu batubara. Tahap awal yang dilakukan ada dua proses penghancuran yaitu proses penghancuran (grinding) dan penghancuran dengan ball mill. Selanjutnya dilakukan proses pengayakan dengan alat vibrating screen dan dengan berbagai macam ukuran ayakan yaitu 2,0 ; 1,4 ; 1,0 ; 0,63 ;0,35; 0,2; 0,112;0,05; mm.

Batubara yang digunakan sebanyak 250 gram. Sebelum melakukan pengayakan terlebih dahulu mengurutkan dan menimbang ayakan dari yang berukuran besar berada diatas dan ukuran ayakan yang paling kecil berada dibawah sementara tingkat paling bawah yaitu nampan. Kemudian melakukan pengayakan dengan selang waktu 5 menit. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan  atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang diatas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pada saat pengayakan batubara yang digunakan dalam keadaan kering.

Setelah melakukan pengayakan, mesh ditimbang ulang bersama material yang ada didalamnya, menimbang mesh material dilakukan berulang-ulang hingga mencapai berat yang konstan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu :
1.      Jenis ayakan
2.      Cara pengayakan
3.      Kecepatan pengayakan
4.      Ukuran ayakan
5.      Waktu pengayakan
6.      Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan pengayakan itu sendiri untuk memperoleh  ukuran yang seragam.

VIII.       KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pengecilan  ukuran adalah penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
2.      Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
3.      Dpm    percobaan 1     : 0,4130904
Percobaan 2     : 0,4410476
Percobaan 3     : 0,4325765
Percobaan 4     : 0,4328412
Percobaan 5     : 0,4350831
Percobaan 6     : 0,7052394

IX.             DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2012.”Buku Penuntun Praktikum Satuan Operasi.”POLSRI : Palembang
Sumber Internet :
www.scribd.com/doc/97496586/tpp. acr 1 (diakses tanggal 28 oktober 2012)





Jumat, 02 November 2012

Autumn Season


Musim gugur menemaniku
Melukiskan jejakku pada puing-puing waktu
Lalu berkelana menembus semua pekatku..
Winter, akan segera menyapaku
Ada desau resah bergelayut di kalbu
Ia mengganggu pertahanan asaku
Maka musim-musim-Mu
Hanyalah petikan dawai yang sebentar lagi akan beranjak..
Ia akan pergi menjauh atau mungkin akan duduk lagi disini..
Biarlah kurebahkan gundah pada dinginnya udara
Kutitipkan rindu pada gugurnya daun..
Kusampaikan salam pada desauan angin yang berbadai..
Dan kunisbahkan cinta pada Sang Pemilik Rasa..
Hingga nanti..
Ketika musim-musim-Mu kembali..
Ia akan bangga melihatku…
Karena dukanya…
Lukanya…
Cintanya…
Penantiannya…
Telah kumuarakan dalam harapku…
 Musim gugur menemaniku
Melukiskan jejakku pada puing-puing waktu
Lalu berkelana menembus semua pekatku..
Winter, akan segera menyapaku
Ada desau resah bergelayut di kalbu
Ia mengganggu pertahanan asaku
Maka musim-musim-Mu
Hanyalah petikan dawai yang sebentar lagi akan beranjak..
Ia akan pergi menjauh atau mungkin akan duduk lagi disini..
Biarlah kurebahkan gundah pada dinginnya udara
Kutitipkan rindu pada gugurnya daun..
Kusampaikan salam pada desauan angin yang berbadai..
Dan kunisbahkan cinta pada Sang Pemilik Rasa..
Hingga nanti..
Ketika musim-musim-Mu kembali..
Ia akan bangga melihatku…
Karena dukanya…
Lukanya…
Cintanya…
Penantiannya…
Telah kumuarakan dalam harapku…




Rabu, 31 Oktober 2012

Motivate words!!


Senin, 08 Oktober 2012

YoU!!!!


Tuhan,,
Mengapa aku hanya bisa memandang langit hanya dari kejauhan
Melihat bulan hanya pada malam hari
Dan merasakan embun hanya bisa pada pagi hari
Ketika sinar matahari kau pancarkan kedunia
Sungguh amat terang dunia ini
Tapi itu hanya sebagian 
Kini siang pun berganti jadi malam
Kegelapan menyertai dunia ini dan dinginnya malam telah menusuk kalbuku
Bulan pun enggan muncul
Dan Bintang juga enggan bersinar
Dingin dan dingin kurasa kini
Tapi semoga dinginnya malam hanya untuk sementara
Dan matahari dapat hadir kembali memancarkann sinarnya
Jika matahari tak muncul
Berharap bulan bisa hadir dimalam itu


You give me hope
The strength, the will to keep on
No one else can make me feel this way
And only you
Can bring out all the best I can do
I believe you turn the tide
And make me feel real good inside.

You pushed me up
When I’m about to give up
You’re on my side when no one seems to listen
And if you go
You know the tears can’t help but show
You’ll break this heart and tear it apart
Then suddenly the madness starts








Minggu, 30 September 2012

Untaian Aksara.......dari dan untuk Sahabat


Persahabatan adalah tentang rasa
Aku rasa, kamu rasa, saling merasakan
Sahabat kan kucurkan butiran air yang menjelma menjadi hujan
Menyiramkan kasih sayang pada jalinan insan pengikutnya
Sahabat bak gerimis yang ditumpahkan setetes demi
setetes dari langit
Pada bumi yang telah lama mendambanya
Dan kering pun...sedikit demi sedikit terkikis

Ku ucapkan syukur dan terima kasihku, wahai sahabat
Karena kau, kupahami makna kehidupan 
Kau beri kepercyaan dan kau hargai aku
Kau warnai hari dengan keindahan
Walau kadang satu noktah tercipta
Tapi, kasih persahabat kan menghapusnya
Persahabat takkan kering oleh sengatan mentari
Ia kan senantiasa beri terang pada semesta
Persahabatan adalah rona indah pelangi sesaat setelah hujan
Dengan variasi warna dan dipuja oleh jiwa
Yang dapat mengetahui maknanya
Ketulusan hati seorang sahabat
Takkan terusik bayu yang terbangkan payung pelindung diri
Persahabatan penuh sejuta rasa dalam segala suasana
Persahabatan akan selalu dengan warna
Berbeda, bukan hampa tak berasa
Tapi, merah, kuning, hijau, biru, dan kelabunya
Kan mengiringi dalam perjalanan waktunya

Jiwa persahabatan kan dekap dan peluk jiwa yang lain
Ia kan membelai hati, menjabat tangan
Saat sahabatnya menderu, menangis oleh badai prahara
Hapuskan haru biru dukanya dengan tutur manis
Hingga ia dapat rasakan senyum tulus
Penyegar hati yang menghias bibir
Hingga ia tetap percaya dan merasakan
Bersama selami telaga persahabatan yang menyejukkan
Mencoba sunggingkan kembali senyum yang hilang


Sahabat...takkan pernah rela bila sahabatnya tertusuk duri
Atau mungkin ia sendiri yang tak sengaja menggoreskannya
Kadang ia merelakan diri terluka.....dan mengeluh adalah wajar

Satu yang mungkin kita coba lakukkan, tetap mencintainya..



Sahabat bagaikan guyuran hujan yang selalu tulus 
Menyirankan pada kuncup hingga berbunga
Kasih sayang karena pengorbanan dalam jalinan ini
Adalah sesuatu yang membahagiakan
Jika tanpa dikotori harapan mendapat imbalan

Insan-insan persahabatan takkan terkoyak oleh jarak
Jiwa mereka tetap ada mengibarkan panji-panji sejatinya
Meski tak bisa selalu bersua
Tapi kerinduan menjadi bukti akan makna keberadaannya

Sahabat...tegurlah jika aku salah langkah
Jangan pernah sungkan atau ragu
Ingatkan akau saat kata hanya menjadi sia-sia belaka
Jadilah dirimu apa adanya
Tanpa harus turuti semua egoku
Karena benar atau salah
Hanya akal budillah yang mampu membedakannya
Sahabat..ingin ku lukis semua cerita indah tentang kita
Dalam bingkai kasih bersulam mutiara ketulusan
Ingin ku abadikan episode perjalanan ini
Dalam prasasti jingga di lembaran kisah hidupku


Sahabat....izinkan ku lafalkan sebait doa
Agar kita tetap depersatukan
Dalam pendar-pendar keping ukhuwah yang senantiasa terjaga
Sampai kita dpertemukan kembali pada suatu masa
yang paling kekal
Amin!

Rabu, 05 September 2012

Setetes Embun

  Hembusan angin pagi dan butiran embun menyelimuti suasana pagi. Ku duduk diam terpaku menatapi segerombolan ikan yang berebut  makanan yang kuberi.

“Kalian beruntung ya, bisa berkumpul dengan orang-orang yang kalian sayang. Coba liat anak kalian sudah tumbuh besar dan sebentar lagi akan memiliki sebuah keluarga.” Ucapku sendiri sambil menatap kosong kearah kolam.

          Seakan tak percaya dengan kejadian beberapa bulan saat aku kehilangan orang yang sangat aku kasihi hingga merengut kehidupannya dari tangan ku untuk selama-lamanya. Tiba-tiba dari arah belakang Ibu menghampiriku sambil membelai rambut dengan pelan. Desahan nafasnya yang ter engah-engah hingga tangisnya tak dapat dibendung.

“Sudahlah Dara, ikhlaskan saja Rico, kalau kamu terus seperti ini Rico juga sedih melihatmu dari sana. Apakah kamu tidak memikirkan ibumu yang sudah rentah ini sayang?” ujar ibu sambil meneteskan air mata.

Tentu saja tak kuhiraukan nasihat ibu, karena saat ini aku belum bisa melupakan orang kucinta yang begitu cepat meninggalkanku untuk selama-lamanya.  Begitu sakit rasanya seperti sebilah pisau yang menancap didada hingga setiap kali tangisku mengingat itu tak dapat dibendung. Berkali-kali kulihat layar handphoneku dan berharap Rico menghubungiku. Sesekali ku juga menengok kearah sebuah jam dinding yang tak jauh dari tempat dudukku dan berharap kedatangan Rico. Namun apa daya dia tak kunjung datang.
Hari demi hari aku hanya terdiam, bersikap dingin, dan tak pernah ku hiraukan apapun perkataan orang yang ada disekilingku. 
Seperti biasa Tari sahabatku sejak SMA selalu mengunjungiku.
“Ra, apa kabar, lo baik-baik aja kan. Ra gue sedih ngeliat lo kayak gini, mana Dara yang selalu ceria dan gak pernah sedingin ini. Ohya, Gue dateng kesini pengen ngasih tau lo, bsok malem ada acara reunian SMA kita. Bsok lo ikut ya, nanti gue jemput. ” Ujar tari.
Seperti biasa juga aku hanya diam dengan tatapan kosong dan membuang muka.
“Tante, besok aku mau mengajak Dara ke acara reunian SMA kita, siapa tahu saja dengan begitu membuat Dara sedikit terhibur.” Ujar Tari kepada Ibuku.
“Ia tari silakan saja, sungguh dengan keadaan Dara seperti membuat tante terpukul.” Ujar ibu sambil meneteskan air mata lagi yang tak kuasa menahan tangis melihat diriku seperti itu.
“Ia tante, Tari janji bakal ngebuat Dara kayak dulu lagi.” Ucap dara sambil mengahapus tangis Ibuku.
                                                                                     ***
         Keesokan harinya Tari datang menjemputku. Lalu kami berdua menuju kesebuah Restaurant. Saat akan turun dari taksi, aku menolak untuk masuk ke Restauran itu. Tapi Tari menarik tanganku dengan keras dan menatapku dengan dalam. Dan akhirnya aku dan Tari pun masuk ke Restauran itu.
          Di sebuah meja besar Restauran itu, sudah banyak teman-temanku sejak SMA berkumpul. Kami berdua pun akhirnya duduk. Tak jauh dari tempatku duduk, ku melihat sebuah Piano. Tanpa pikir panjang aku pun menghampiri alat musik tersebut. Dengan terampil ku memainkan not not Piano tersebut menampilkan sebuah lagu dengan aluanan lembut. Hingga ku berhenti sejenak, dan tak kuasa tetesan air mataku membasahi pip hingga bibirku menjadi gemetar dan juga tanganku menjadi dingin. Suasana yang tadinya begitu ramai berubah jadi hening, orang-orang yang ada direstauran itu pun terdiam melihatku. Kemudian seluruh pengunjung yang ada direstauran itu pun memberiku tepuk tangan hingga suasana malam itu menjadi haru.
          Tak lama aku pun kembali ke tempat dudukku dan Tari langsung memelukku sambil meneteskan air mata. Tiba-tiba sesosok lelaki yang wajahnya tak asing lagi bagiku datang menghampiriku dan menyodorkan tangannya. Kemudian ku tatap matanya dengan dalam dan wajahnya yang begitu tenang, bibirnya yang sumringah tersenyum kepadaku. 
“Selamat, permainan Piano lo keren.” Ujarnya. Dan aku pun menyambut tangannya, kemudian dia berlalu dengan cepat.

“Ra, lo inget dia kan. Itu Bayu, yang sering nyari masalah sama lo itu. Dia kuliah di Paris dan sekarang lagi liburan di Jakarta.” Ucap tari.

Mendengar itu aku masih terdiam dan seolah tak ingin lepas dari bayangan sosok lelaki itu. Lalu Tari pun mengajakku pulang karena hari sudah larut. Sesampai dirumah aku pun menuju kamar.

                                                                              ***
Keesokan paginya, kuberjalan disekitaran rumah. Tiba-tiba langkah kakiku terhenti. Sebuah suara memangilku dari arah belakang.
“Eh, curut.” Ucapnya mengarah pada ku.
      Serentak aku membalikkan badan, dan ekspresi wajahku berubah jengkel. Namun melihat ekspresiku seperti itu Bayu malah tertawa. Dan ku pun berlalu sambil melangkahkan kaki ku. Dari arah belakang Bayu mengikuti jejak langkah kakiku. Tiba disebuah Danau, kududuk pada sebuah kursi kayu. Lalu Bayu menghampiri dan duduk disebelahku. Sekali lagi dia menertawakanku.
“Eh curut kok lo cuek gini sih, sudah lama gue ngak berantem sama lo.” Ujarnya
 Dan aku hanya diam terpaku sambil menatapnya kosong.
“Ra, gue turut berduka cita atas kepergian Rico. Tari udah nyeritain semua yang terjadi sama lo.” Ucapnya dengan nada pelan.
Sesekali ku hela nafas yang tak beraturan, kemudian bibirku berubah menjadi gemetar lagi, kutekukan kaki yang tadi lurus hingga tangisku pecah. Dan Bayu berusaha menenangkanku sambil menyandarkan di tubuhnya sambil membelai rambutku dengan pelan. Kehangatan sikapnya membuat diriku sedikit tenang. Lalu ia pun mengantarkanku pulang kerumah. Sesampainya dirumah Bayu pamit untuk pulang dan sekalian minta izin untuk mengajakku jalan nanti sore. 

Saat sore hari tiba Bayu datang kerumah untuk menjemputku. Entah kemana Bayu membawaku pergi. Dan tibalah pada suatu tempat. Sebuah tempat yang sedikit asing bagiku. Banyak anak-anak yang asik bermain. Di tempat itu aku disambut seikat bunga yang diberikan kepadaku oleh sebuah anak kecil yang tak kukenal. Lalu mataku tertuju pada seorang bocah perempuan mungil tersebut.
“Gadis kecil itu bernama Mira.” Bisiknya dengan pelan.
         Lalu kami berdua pun masuk sebuah ruang pada tempat itu. Seorang wanita parubaya menghampiri kami dan mempersilakan kami duduk. Wanita tersebut tak lain pengurus malaikat-malaikat kecil yang berada di panti asuhan Kasih Bunda tersebut. Kemudian dia mengajak kami untuk melihat anak-anak yang tak berdosa tersebut. Sungguh ironis hingga menyentuh batinku. Kemudian Bayu menatapku sangat dalam dan menghapus air mata yang menetes dipipiku.
“Ra, coba kamu liat anak-anak itu. Mereka tak seberuntung kamu. Sejak mereka terlahir kedunia tak pernah merasakan kehangatan indahnya pelukkan dan kasih sayang dari orang yang mereka sayang. Liatlah mereka masih bisa tertawa ria meskipun mereka tahu mereka tak pernah diinginkan hadir didunia dan meskipun juga mereka tahu orang yang mereka sayang pergi untuk selama-lamanya. Tapi inilah hidup pada akhirnya akan berakhir. Kita yang masih diberi kesempatan seharusnya menjalankan dengan sebaik-baiknya. Inget Ra, hidup kamu masih panjang dan ngak berhenti Cuma sampai disini. Liat Ibu kamu!! Dan orang-orang yang udah peduli sama kamu jangan sampai kamu mengecewakannya.” Ucapnya pada diriku.

Lalu Bayu menarik tubuhku dan menyandarkan pada dirinya. Wajahnya yang tenang serta nafasnya yang hangat mampu menangkan diriku. Kemudian kami pun disambut sebuah nyanyian yang sangat menyayat hati oleh bocah-bocah mungil itu. Tak terasa hari sudah larut, dan Bayu pun mengantarku pulang. Dan diriku disambut oleh Ibu diteras rumah. Bayu pun berlalu dan serentakku membalikkan badan ke arah bayu.
“Bayu.” Ucapku
“ya.” Jawabnya
“Terima kasih.” Balasku
Bayu pun tersenyum dan berlalu menuju mobilnya. Sungguh senyuman itu seperti angin yang mampu menyejukkan batin hingga ku tak sempat berkata sepatah kata pun seakan tak ingin lepas dari bayangan wajah lelaki tampan itu. Dan Ibu pun langsung memelukku dengan hangat. Lalu bagaikan angin menyergap tubuhku teruntai halus hingga merangkai nyawa.




Bersambung....

Template by:
Free Blog Templates